Warning: Sekarang di Jepang sudah tidak Aman Guys!! banyakk banget berita2 kriminal yg beredar. Saran dari Mabat: ❶ Jangan keluyuran ga penting ❷ Tahan diri untuk nongki (uda 2x berita tiba2 di bun pas nongki di Starbuck, Mc Donald) ❸ Jangan sembarangan buka pintu kalo dibel orang ga dikenal. ❹ Pastikan Pintu & Jendela terkunci. ❺ Kalau lagi dijalan sepi tiba2 ada orang yg bikin ga nyaman. pura2 atau beneran V.cal sama orang terdekat. ❻ Kalau beneran dalam bahaya langsung telp 110 (utk iphone tekan bagian sisi kiri atas & kanan hpmu. nanti langsung muncul nomor telpun darurat dilayar hp)
Nonton Pertunjukan anakku sambil nahan tangis🥹 Bangga banget lihat perjuangannya🫶 Buat semua moms didunia yang punya pengalaman sama sepertiku, semoga kelak anak2 kita bertumbuh menjadi anak yg cerdas dan penuh Berkat🫶 Semangat moms sayang🥰 (sanking nervousnya diawal, aku pake baju kebalik😭)
Mabat sama Papa Jepang sampai nangis terharu melihat ruka nyanyi dengan suara paling kencang... Bertumbuh menjadi anak yang Cerdas & Baik budi ya ruka...
Jauh-Jauh kita merantau meraih mimpi ke Jepang ini dekku.. Kebebasan membuat banyak kita lupa akan tujuan awal kita. Setelah berbuat, mungkin kamu malu, menyesal & bingung. Namun Tuhan lebih suka jika kamu menyesal, mengakui kesalahanmu dan bertanggung jawab atas perbuatanmu... Semoga kita semua perantau wanita dimanapun berada, mampu menahan diri dari rayuan laki2 yg tdk brtanggung jawab #kagoshima
Tapi tetap setelah berendam, airnya aku buang🙏😭 dan setelah beberapa kali dinasehati, aku pun memutuskan untuk bertobat! sekarang uda ga pernah lagi berendam... cuma mandi pake shower aja udah bikin lega & damai😅
Ketika aku mendengar Diagnosa anakku, Ada 5 Step yang memang harus aku lewati sebelum akhirnya masuk ke tahap ACCEPTANCE. ❶ Denial (Penolakan) ❷ Anger (Kemarahan) ❸ Bargaining (Tawar Menawar) ❹ Depression (Depresi) ❺ Acceptance (Penerimaan) Jangan bilang Masa Berduka ku adalah Hal yg Lebay. dan Jangan memaksaku untuk buru-buru menerima kenyataan. Aku masih butuh waktu untuk mencerna & memahami kenapa Tuhan mengijinkan ini terjadi. Ga perlu ngejudge aku atau ibu2 lainnya (yg senasib denganku) sebagai Ibu yang buruk & ga bisa merawat anak dengan baik. aku sendiri sudah terlalu banyak membenci & menyalahkan diriku. setiap malam aku mimpi buruk karena Depresi mikirin anakku. aku ga ngerti banyak tentang Negara yang Jauh ini, aku ga ngerti banyak kemana sebaiknya aku harus pergi membawa anakku, kadang aku kecewa ketika perjalanan yg kutempuh begitu jauh, sampai ditempat terapi hanya diajak main kereta api atau ayunan. Dalam hati aku menjerit "aku butuh sesuatu yg lebih dari itu" "mohon kerjasamanya. lakukan suatu terapi yg tdk bs kulakukan dirumah" ingin kusampaikan namun aku takut akan kehilangan kesempatan & melukai hati. ya mungkin aku yg terlalu berlebihan & tdk sabar.
Suami & Mertuaku ga sedikitpun menyalahkanku, mereka menenangkanku bahwa semua akan baik2 saja. tidak perlu terlalu memaksakan. anak laki-laki memang kebanyakan lambat bicara, nanti juga kalau masuk sekolah bakal bisa bicara dan sebagainya. Tapi aku merasakan ada yg tidak beres. jadi aku yg harus bergerak membantu anakku... aku bertanya kesana kemari tempat untuk therapy, menghubungi Hoken senta utk berkonsultasi lalu setelah mendapatkan informasi, aku paksa suamiku utk mengisi data2 & mendaftarkan anakku. kumulai dengan satu tempat, berjalannya waktu, sepertinya masih kurang. lalu kucari lagi dan dapat tempat kedua. tetap bagiku masih kurang. kupaksa kembali suamiku mendaftarkan anakku therapy ditempat ketiga. Puji Tuhan, semakin banyak tempat therapy untuk menolong anakku. artinya aku juga semakin sibuk harus mengantarkan anakku & membagi waktu utk bekerja mencari tambahan uang. Puji Tuhan lagi, Akhirnya Pemerintah Jepang memberikan Bantuan 3 juta/bulan untuk Biaya Les, Gratis masuk kebeberapa tempat bermain maupun taman hewan, dan diskount utk biaya jalan tol (utk mempermudah akses membawa anakku chek up ke Rs di luar kota) Kalau tidak, ga tau gimana jadinya anakku ini nantinya😭
Kenapa Hati Orang dewasa mulai dingin ya? Kenapa anak kecil yg harus mengalah & mengerti kondisi orang dewasa. Sedih banget melihat stich beberapa orang tentang anak kecil yg rewel di transportasi umum dan membuat orang dewasa disekitarnya terganggu. bahkan banyak yg menyalahkan para ibu yg memiliki anak hiperaktip, menganggap kalo sang ibu ga bisa mendidik anaknya... Seandainya kalian tau, kami sekuat tenaga mendidik anak kami utk menjadi manusia yg berakal budi, bukan menjadi sesuatu seperti dalam gerutuan & umpatan kalian🥹
Jujur, pikiranku selalu dijugde sama kalimat orang2 yg bilang: Ga semua orang suka anak kecil. Jadi tiap kali aku bawa anakku ke Public, otakku itu uda langsung mencerna kalo semua orang Ga suka sama anakku😭